Konten menjadi salah satu strategi marketing yang digunakan oleh pelaku bisnis atau perusahaan untuk meningkatkan engagement dalam penjualan.
Dalam mendistribusikan konten kepada calon pelanggan, seorang Digital Marketer harus tahu bagaimana cara membuat konten berkualitas yang dapat diterima dan menghasilkan prospek pembelian.
Artikel ini akan membahas mengenai bagaimana cara membuat konten yang baik dan berkualitas. Simak penjelasannya berikut!
Apa Itu Konten?
Konten adalah semua bentuk informasi yang memiliki nilai dan manfaat bagi pembaca, yang didistribusikan melalui berbagai media digital. Sedangkan Content Marketing adalah jenis aktivitas baik dalam bentuk tulisan, gambar atau video yang bertujuan untuk kegiatan pemasaran.
Konten diperlukan untuk mensukseskan tujuan marketing baik dari segi traffic sampai konversi. Kualitas konten yang baik akan menentukan keberhasilan kampanye pemasaran organik maupun paid.
Peran Konten
Sebelum memasuki apa pengertian konten, kita harus tahu bahwa konten adalah salah satu alasan pelanggan datang kepada kita (pelaku bisnis). Konten juga merupakan indikator pembangun engagement yang membuat pelanggan semakin ingin tahu tentang suatu produk.
Konten menjadi sangat penting bagi dunia pemasaran. Hampir setiap saat, baik pada media online maupun offline, dimana pun pelanggan berada mereka akan mengonsumsi konten.
Sudah menjadi makanan sehari-hari audiens melihat konten, mulai dari tulisan, gambar bahkan video. Adanya momen ini harus dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk mengenalkan dan mempromosikan produk kepada pengguna jejaring media sosial atau internet.
Tips & Syarat Content Yang Baik dan Berkualitas
Mendistribusikan konten tidak hanya asal menulis saja. Untuk menghasilkan konten yang baik dan berkualitas harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Berikut 7 syarat menulis konten yang berkualitas:
1. Menetapkan Tujuan
Tetapkan tujuan yang jelas dari produksi kontenmu. Misalnya, jika konten yang akan kamu publikasikan diprioritaskan untuk meningkatkan brand awareness, maka kontennya harus berbeda dengan yang tujuannya untuk meningkatkan prospek penjualan.
Biasanya, konten untuk meningkatkan awareness ditujukan untuk cold market yang belum mengenal brand kamu. Tujuan produksi konten yang jelas dapat memudahkan kamu untuk menjalankan strategi dalam pendistribusian konten agar mencapai hasil yang diinginkan.
2. Memetakan Audiens
Memahami siapa audiens dari konten yang kita produksi adalah kunci keberhasilan dalam publikasi konten. Dalam memetakan audiens, kita dapat mencari tahu demografi, minat, dan masalah yang sedang mereka hadapi.
Berusahalah untuk menjadi jawaban atau solusi dari permasalahan audiensmu. Konten yang relevan dengan permasalahan mereka akan terlihat lebih menarik untuk dilihat. Cara ini juga sama seperti kamu membuat audiens persona untuk kontenmu.
3. Menetapkan Ide Konten
Setelah kamu memahami audiens, tahap berikutnya adalah menentukan ide-ide konten yang akan kamu publikasi untuk mereka. Pada tahap ini kamu juga sudah menyusun tema seperti apa yang akan dibuat pada konten-konten yang ingin dipublikasikan.
Mulailah mengatur kapan jadwal publikasi, berapa kali publish, juga media apa yang nantinya akan digunakan. Ide konten bisa dilakukan secara individu maupun bersama tim dengan melakukan brainstorming.
4. Mulai Membuat Konten
Pada tahap ini, kamu sudah tahu siapa yang bertugas dalam membuat konten tersebut dan kapan didistribusikan. Dalam pembuatan konten diperlukan juga alat-alat pendukung agar kualitas kontenmu bagus baik dari segi tulisan maupun visual.
Perhatikan kualitas dan originalitas konten kamu. Hindari konten-konten dengan muatan negatif yang dapat menimbulkan kegaduhan di media sosial. Perbanyaklah konten informatif yang bermanfaat untuk orang lain. Sesekali kamu juga bisa menyelipkan konten hiburan agar audiensmu tidak bosan.
5. Menayangkan Konten
Setelah konten dibuat, kamu perlu memutuskan di mana dan bagaimana konten tersebut akan didistribusikan. Distribusi konten pada media yang tepat akan memastikan bahwa kontenmu sampai pada audiens yang diinginkan.
Banyak saluran distribusi konten yang bisa kamu pilih. Konten seperti gambar dan video cocok kamu publikasikan di media sosial seperti Instagram, Facebook dan Tiktok. Sedangkan konten tulisan kamu bisa publikasikan pada blog.
6. Memperkuat Konten
Setelah kamu membuat dan mempublikasikan konten. Kamu juga perlu menggunakan jasa pihak ketiga untuk lebih memperkuat keberadaan kontenmu. Hal ini bisa dilakukan melalui promosi konten di berbagai saluran, bisa berupa interaksi dengan audiens melalui komentar serta mengoptimalkan konten untuk pencarian agar lebih mudah ditemukan.
Perkuat kontenmu dengan bantuan para Influencer. Mereka memiliki pengaruh kuat untuk para followersnya di dunia maya. Adanya peran Influencer akan menguntungkan kamu mempromosikan produk atau jasa ke audiens yang lebih luas.
7. Mengevaluasi dan Terus Update Konten
Setelah konten berhasil dipublikasikan, kamu perlu mengevaluasi secara berkala untuk melihat apakah kontenmu sudah mencapai tujuan atau belum. Kamu dapat memperhatikan metrik seperti jumlah tayangan, klik dan konversi.
Teruslah mengevaluasi untuk melihat sisi mana saja yang harus diperbaiki. Perhatikan apakah kontenmu suda relevan atau belum dengan kebutuhan audiens. Pastikan audiensmu menjadi setia untuk terus melihat konten-kontenmu, dan untuk mencapai itu kamu juga harus rutin melakukan evaluasi untuk kinerja yang lebih baik.
Tinggalkan Balasan