Digital Marketing vs Offline Marketing, Mana Paling Efektif?

|

7 Views
Digital Marketing vs Offline Marketing, Mana Paling Efektif?

Jika kamu seorang pengusaha atau pemilik bisnis maupun seorang Marketer, mungkin masih bingung antara Digital Marketing vs Offline Marketing, manakah yang lebih efektif. Sebetulnya semua mempunyai kelebihan dan kekurangan serta perbedaan masing-masing.

Dari perbedaan tersebut, maka kamu akan lebih mudah memutuskan ingin memakai cara pemasaran yang mana. Terutama dari segi jangkauan pemasaran hingga modalnya.

Perbedaan Digital Marketing vs Offline Marketing

Yuk kenali perbedaan apa aja jika kamu menggunakan pemasaran digital atau pemasaran langsung.

1. Media yang Dipakai

Offline marketing biasanya menggunakan media non-digital, contohnya seperti koran, brosur, pamflet, televisi, radio ataupun tatap muka langsung. Sementara media digital marketing lebih menggunakan media-media online yang sering kita jumpai di internet. Contohnya seperti Facebook, Instagram, e-mail, atau situs Website.

Dari perbedaan media tersebut, maka media digital jauh lebih mudah menjangkau banyak orang di seluruh dunia. Terutama karena internet dapat diakses siapa saja, dimana pun dan kapan pun. Berbeda dengan offline marketing yang kadang aksesnya terbatas.

2. Biaya atau Modal Pemasaran

Dari segi biaya digital marketing vs offline marketing, maka jelas ada perbedaan. Umumnya jumlah biaya offline marketing jauh lebih besar daripada pemasaran digital. Terutama jika untuk membayar biaya cetak brosur, koran, pamflet, dan sejenisnya. Belum lagi biaya pemasangan spanduk atau iklan di TV.

Berbeda dengan digital marketing yang memiliki peluang untuk tidak perlu membayar biaya pemasaran sama sekali. Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter/X merupakan beberapa contoh kamu bisa pasang konten beriklan gratis.

3. Target Pasar

Berkat adanya teknologi yang semakin maju sekarang ini, memungkinkan gaya pemasaran digital mengumpulkan data customer secara real-time. Bahkan kadang di beberapa media digital marketing seperti Instagram atau Facebook. Algoritma yang ada memungkinkan marketer untuk tahu akun mana yang sesuai target pemasaran.

Sementara itu, pemasaran tradisional atau offline akan lebih susah untuk menarget calon konsumen mereka secara tepat. Misalnya saja lewat pemasangan spanduk, karena pastinya semua orang dari semua usia hingga jenis kelamin dapat melihatnya.

Tanpa adanya filter dan target spesifik, membuat mereka yang melihat iklan tersebut adalah orang-orang random dari berbagai kalangan.

4. Komunikasi

Cara komunikasi digital marketing vs offline marketing dengan target konsumen sangat berbeda.

Misalnya saja lewat digital marketing, maka memungkinkan marketer untuk melakukan gabungan komunikasi satu dan dua sisi. Marketer bisa memberikan feedback secara real-time dengan meninggalkan komentar, likes atau balasan lainnya.

Sementara, offline marketing dengan cara tradisional hanya memungkinkan komunikasi satu sisi. Dimana hal ini jelas kurang bisa membangun keakraban dan keintiman dengan target konsumennya.

5. Waktu dan Lokasi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perbedaan paling mendasar dari gaya marketing digital dengan tradisional yaitu tentang jangkauan waktu dan lokasi. Dimana pemasaran offline atau tradisional tersebut terbatas oleh tempat dan waktu. Contohnya iklan di surat kabar, TV, radio atau pada event-event tertentu.

Sementara untuk jenis pemasaran online, tidak dibatasi oleh waktu dan lokasi. Karena bisa dilihat 24 jam kapan saja dan di mana saja. Jangkauannya sudah global berkat adanya jaringan internet.

Untuk memaksimalkan strategi Digital Marketing, kamu bisa pelajari manfaat Landing Page untuk bisnismu, simak artikelnya, baca di 5 Manfaat Landing Page untuk Digital Marketing


Kekurangan dan Kelebihan

Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan jika menggunakan pemasaran baik online maupun offline. Berikut pertimbangan kekurang dan kelebihan keduanya:

Digital Marketing

  1. Kelebihan: dengan menggunakan pemasaran digital, berikut kelebihan digital marketing yang akan didapatkan seperti jangkauan pasar lebih luas, biaya yang dikeluarkan lebih murah, mudah menganalisis data dan membangun komunikasi yang lebih efisien dengan pelanggan.
  2. Kekurangan: selanjutnya ada beberapa kekurangan digital marketing yang harus kamu perhatikan. Diantaranya adalah persaingan yang sangat ketat dan susah diikuti bagi mereka yang kurang paham dengan teknologi.

Offline Marketing

  1. Kelebihan: kamu akan mendapatkan keuntungan berikut ini jika menggunakan pemasaran offline. Yaitu: kepercayaan pelanggan lebih tinggi karena promosi secara langsung, lebih personal dan konsumen dapat melihat produk maupun mencobanya dengan nyata.
  2. Kekurangan: adapun kekurangannya adalah biaya relatif mahal karena membutuhkan beberapa pihak lain, terkesan memaksa konsumen yang tidak sesuai target market, dan sulit untuk membaca hasil dalam mengembangkan strategi dari data yang didapatkan.

Jadi Penggunaan Strategi Mana yang Lebih Efektif? Dari perbedaan-perbedaan antara digital marketing vs offline marketing di atas, maka bisa disimpulkan kalau menggunakan gaya pemasaran digital rupanya jauh lebih efektif. Terutama saat kamu ingin menjangkau audiens atau target konsumen lebih luas dari berbagai lokasi.

Selain itu, dari segi biaya digital marketing, tentu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pemasaran secara tradisional ini.

Avatar Hilyah Fitri Andriyani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *