Uncategorized

Klaim Tunjangan Pengangguran AS Naik, Inflasi Masih Mereda di Mei 2025

Highlights

  • Klaim tunjangan pengangguran AS bertahan di level tertinggi dalam 8 bulan.
  • Inflasi produsen tetap rendah di Mei 2025, naik hanya 0,1%.
  • The Fed didukung untuk lanjutkan pemangkasan suku bunga (diperkirakan bertahan di 4,25–4,50%).

Tingkat pengangguran di Amerika Serikat yang sebelumnya meningkat memang menjadi berita paling hangat sejak Trump menjabat. Baru-baru ini, diberitakan bahwa jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi baru sebagai tunjangan pengangguran bertahan di level tertingginya selama 8 bulan terakhir.

Kondisi ini dibarengi dengan melambatnya permintaan domestik yang membuat harga produsen bertahan di bulan Mei 2025.

Ketidakpastian ekonomi yang salah satunya disebabkan oleh tarif agresif terhadap barang impor sejak dipimpin Trump, membuat kondisi pasar tenaga kerja melemah namun inflasi rendah.

Adapun hal ini dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja kamis kemarin yang mendukung langkah The Fed untuk melanjutkan pemotongan suku bunga.

Terlepas dari angka inflasi yang rendah ini, para ekonom justru memprediksi adanya tekanan inflasi yang mulai meningkat Juni sampai paruh kedua tahun 2025. Hal ini karena para pelaku bisnis yang menerapkan bea masuk bagi konsumen.

Menurut survei yang dilakukan bank sentral AS, harga lebih tinggi akan segera terjadi dengan The Fed yang diprediksi masih mempertahankan suku bunga. Adapun angka ini berada di kisaran 4,25% sampai 4,50% hingga kebijakan ditentukan.

Jumlah Tunjangan Pengangguran

Pada dasarnya, tunjangan pengangguran negara sebelumnya stabil di angka 248 ribu yang disesuaikan secara musiman. Hanya saja para ekonom memperkirakan sebanyak 240 ribu klaim terjadi pada minggu terakhir bulan Mei.

Tentunya, klaim bisa tetap tinggi dengan tahun ajaran berakhir pada bulan ini. Apalagi beberapa negara bagian seperti Minnesota mengizinkan staf non pengajar mendapatkan tunjangan liburan musim panas.

Walaupun tidak ada rencana PHK karena pengusaha menahan para pekerja di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi, pasar tenaga kerja justru mulai kehilangan tenaganya. Apalagi dengan adanya kebijakan keras imigrasi oleh Gedung putih yang memperlambat proses perolehan lapangan kerja. Sementara itu sektor non pertanian meningkat 139 ribu pada Mei 2025 yang menurun dari 193 ribu di tahun sebelumnya.

Pasar Tenaga Kerja Berkurang

Selain itu, berdasarkan Quarterly Census of Employment and Wages alias QCEW menunjukkan adanya laju pertumbuhan pekerjaan yang lebih lambat pada April 2024 sampai Desember 2024.

Menurut para ekonom, data tersebut menunjukkan berkurangnya pasokan pasar tenaga kerja karena adanya pembatasan imigrasi yang ditetapkan pemerintahan semasa Joe Biden di pertengahan 2024 lalu.

Oleh karena itu, deportasi yang dilakukan Trump bisa menyebabkan jumlah tenaga kerja terus-menerus turun. Belum lagi kemungkinan penggajian dapat direvisi menurun dari April 2024 sampai Mei 2025. Menurut ekonom senior AS yaitu Jonathan Millar, revisi acuan 2925 kemungkinan akan merevisi penambahan lapangan kerja April 2024 sampai Maret 2025 dari 800 ribu ke 1,25 juta.

Hal ini jelas bakal memangkas penambahan gaji pada periode tersebut sebesar 65 ribu sampai 95 ribu per bulan menjadi 150 ribu per bulan. Selain itu, kondisi pasar tenaga kerja yang mulai membaik juga diperkuat oleh klaim dengan jumlah penerima tunjangan meningkat 54 ribu ke 1,956 juta.

Terlepas dari hal tersebut, berdasarkan laporan terpisah milik Labor Department’s Bureau of Labor Statistics menunjukkan bahwa adanya kenaikan indeks harga produsen pada permintaan akhir sebesar 0,1 persen di Mei setelah adanya penurunan 0,2 persen April lalu.

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, Metaverse, Perpetual Futures, dan Saham Amerika, kunjungi halaman blog Ajaib Alpha! Ajaib Alpha menghadirkan layanan investasi saham dan crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, beli BTC, saham Amerika, dan aset digital potensial lainnya dengan download aplikasi Ajaib Alpha, klik button di bawah ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button