Apakah Anda pernah menjalankan campaign donasi menggunakan iklan? Apakah pernah merasakan donatur tidak pernah datang padahal iklan masih kencang? Mungkin Anda juga harus memperhatikan beberapa penyebab iklan donasi sepi donatur pada penjelasan kali ini.
Penjelasan kali ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi yang sering melakukan campaign iklan untuk mendatangkan donatur melalui berbagai macam platform.
Biasanya saya menggunakan facebook ads, youtube ads, tiktok ads dan media yang lain untuk melakukan campaign fundraising online.
Hasilnya memang berbeda-beda.
Tapi yang paling banyak saya dapatkan adalah melalui Youtube Ads. Sementara yang lain sepi atau anyep, bisa dikatakan boncos juga.
Ketika menjalankan iklan donasi melalui facebook ads memang banyak donatur yang masuk, tapi kemampuan untuk donasinya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Jadi bisa dikatakan dapat 1:1 sudah syukur daripada tidak sama sekali.
Maksdunya 1:1 itu ketika kita mengeluarkan biaya iklan sekitar 1juta maka donasi yang didapatkan juga 1juta.
Tapi ada lebihnya, yaitu data donatur yang masuk. Itu penting!
Jika dirawat dengan baik maka bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi kepada lembaga kita atau program yang sedang berjalan.
Berbeda dengan Youtube ads, donasi yang didapatkan bisa unggul lebih jauh dari yang lainnya. Padahal budget yang dikeluarkan sama. Anggaplah biaya iklan di masing-masing platform itu 1juta semua.
Nah di youtube ini tidak pernah rugi malah terus unggul bisa dikatakan selalu 1:3 bahkan bisa 1:5 secara rutin dengan budget terbatas.
Ini dia salah satu hasil campaign dari youtube ads.
Semuanya bisa didapatkan dalam waktu kurang dari 1 bulan dengan budget terbatas.
Dan memang ketika dilihat kemampuan donasi dari para audience youtube ini jauh lebih tinggi daripada sosial media lainnya.
Dari situ saya bisa mengambil kesimpulan bahwa banyak faktor yang menjadikan campaign itu sukses.
Dibalik itu pasti ada juga faktor atau penyebab iklan donasi sepi donatur seperti yang saya alami juga.
Berbagai Macam Penyebab Iklan Donasi Sepi Donatur
Ketika saya jelaskan beberapa macam penyebab iklan donasi sepi donatur ini mungkin ada yang sama pernah mengalami atau ada juga yang berbeda pendapat.
Hal itu wajar, karena mungkin ada perbedaan yang kita lakukan juga.
Tapi di sini saya akan menjelaskan versi saya sendiri sesuai pengalaman menjalankan digital marketing untuk kebutuhan donasi online, atau biasa disebut digital fundraising.
#1 Program Kurang Dipahami Calon Donatur
Apasih maksudnya?
Oke saya jelaskan…
Jadi begini, tipe-tipe donatur itu kan random atau tidak bisa kita tebak karakter dan juga pemahaman tentang sebuah program.
Nah, misalkan kita memiliki sebuah program pembangunan masjid. Maka semua donatur dari berbagai kalangan juga sudah paham bahwa program tersebut adalah untuk membangun sebuah masjid.
Tidak perlu dijelaskan dengan detail mereka sudah sangat amat paham akan itu.
Tapi jika program yang dijalankan seperti kakak asuh, berbagi lauk, gizi santri dan sebagainya mereka itu kurang begitu paham atau tidak langsung mengerti tentang program tersebut.
Sehingga tidak sedikit calon donatur yang kurang paham atau tidak mendapatkan edukasi tentang program tersebut.
Misalkan campaign kakak asuh kita jalankan, pasti beda dengan membangun masjid yang di mana mereka langsung paham. Tapi sebaliknya, pasti program kakak asuh ini akan menimbulkan banyak pertanyaan termasuk pro kontra juga.
Pertanyaan yang muncul biasanya seperti:
- Ini program apa
- Tujuan nya untuk apa
- Saya kurang paham yang dijelaskan
- Apa keuntungan yang didapatkan
- Manfaat apa yang bisa didapat oleh mereka
- dll
Kurang lebih pertanyaan-pertanyaan itu muncul, beda dengan pembangunan pondok atau masjid mereka tanpa bertanya langsung paham dan pilihannya tinggal mau ikut membantu donasi atau tidak, begitu.
Nah sepengalaman saya juga sama begitu, program yang satu dengan yang lain tidak begitu sama.
Ketika menjalankan program untuk wakaf sumur, maka banyak sekali yang membantu dan memberikan dukungan dengan donasi yang bervariasi.
Tapi ketika menjalankan program orang tua asuh, hasilnya tidak sama seperti yang pertama.
Jadi salah satu penyebab iklan donasi sepi donatur yang pertama adalah programnya. Itu yang saya rasakan, tapi mungkin berbeda dengan yang lain juga.
Kenapa begitu? Karena jumlah donatur aktif yang ada masih sedikit, jadi bergantung pada iklan saja, beda kalau jumlah donatur aktif yang banyak semua program juga pasti ada pendonors nya.
#2 Kurang Paham Teknis Beriklan
Jangan serahkan semuanya pada orang yang belum paham atau mahir di bidangnya. Sayang anggaran!
Dulu saya juga belum pernah menjalankan digital fundraising sama sekali, alhasil jeblok gak dapet apapun.
Tapi seiring berjalan waktu mulai paham apa yang dilakukan dan apa tujuan sebenarnya.
Nah, untuk kawan-kawan yang sedang menjalankan iklan donasi online diharapkan juga jangan asal-asalan ketika beriklan.
Karena itu sangat berdampak jika lembaga masih baru atau sedang kurang stabil pemasukannya.
Mengandalkan iklan sebagai sarana utama untuk menghasilkan donasi online malah tidak dapat sama sekali kan pasti kecewa.
Untuk itu jangan beriklan jika belum paham teknisnya. Karena itu salah satu penyebab iklan donasi sepi donatur juga.
Misalkan kita akan menjalankan progam A di sosial media facebook, tapi karena pemahaman tentang facebook ads masih minim melakukan setup iklan secara asal tanpa tahu apa yang dilakukan.
Sudah pasti boncos jika begitu.
#3 Audience Kurang Sesuai
Menentukan siapa audience yang akan menjadi donatur adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan.
Saya contohkan begini.
Misalkan saya menjalankan iklan donasi online untuk pembangunan pondok tahfidz gratis, maka audience yang akan saya target adalah sebagai berikut:
- Sudah pasti muslim (karena bangun pondok tahfidz)
- Minatnya tentang islam dan kajian
- Usianya 25-55 tahun (masih paham pakai hp)
- Lokasinya satu indonesia
- dll
Itu hanya sedikit gambaran saja. Selebihnya masih di rahasiakan hehe, tapi dipersilahkan bertanya melalui halaman kontak jika ingin mengetahui lebih detailnya.
Nah itu adalah gambaran yang biasa saya lakukan sebelum melakukan campaign fundraising melalui facebook ads, setiap program pasti berbeda audience nya.
Seperti contoh di atas untuk pembangunan pondok saya target seperti itu, tapi jika programnya adalah sedekah makan, maka pasti saya menarget audience yang senang dengan kulineran.
Ketika saya berkunjung dan bertanya kepada beberapa lembaga yang melakukan galang dana melalui iklan ternyata caranya masih asal saja.
Demografi tidak di setup, minat tidak dilengkapi, usia dibiarkan default begitu saja.
Sudah jelas iklan akan tersebar secara asal tanpa tujuan sehingga menjadi penyebab iklan donasi sepi donatur yang berikutnya.
#4 Iklan Kurang Menarik atau Membosankan
Ketika menjalankan iklan, bukan satu hal yang sulit untuk kita bisa menjangkau orang yang sama secara berulang kali.
Untuk itulah pentingnya desain dalam sebuah program supaya iklan donasi tidak sepi donatur.
Jika kita menjalankan iklan dengan tampilan yang asal atau kurang menonjolkan fokus utamanya, maka mereka akan merasa terganggu sampai bosan karena yang ditampilkan hanya itu-itu saja.
Dan yang paling parahnya lagi mereka akan melakukan “report” kepada pihak fb ads dan ditandai sebagai berulang (Anda bisa cek iklan yang lewat kemudian klik titik 3 di pojok kanan atas nya).
Faktor penyebab iklan donasi sepi donatur yang berikutnya terletak pada creative ads nya atau unit iklan nya.
Jika saya menjalankan sebuah campaign donasi online biasanya membuat iklan dengan jenis video, nah kemungkinan video nya juga kurang menarik sehingga tidak banyak donasi masuk.
Tapi ketika diganti dengan spesifikasi berikut, banyak donasi yang masuk terus-menerus. Iklannya seperti ini:
- Bentuknya video
- Durasinya 45-59 detik (tidak lebih)
- Isinya adalah progress pembangunan pondok
- Diberi backsound ceramah
- Diberi subtitle
- Diberi thumnail yang jelas
- Diberikan frame yang menarik
Dengan begitu hasilnya jadi jauh lebih bagus dari sebelumnya.
Mungkin akan saya jelaskan lewat video khusus bagian yang ini.
Atau jika kawan-kawan ingin mengetahui contoh iklannya bisa hubungi melalui kontak saja.
#5 Budget Dibawah Rata-rata
Hal ini juga banyak terjadi dibanyak lembaga yang ingin dapat hasil donasi tinggi dengan budget rendah.
Apakah wajar berkeinginan seperti itu?
Wajar saja, saya pun sama ingin begitu. Tapi kenyataannya tidak begitu.
Kita menjalankan iklan menggunakan sistem, di mana siapa dia yang paling banyak membayar dia paling banyak dapat dan diprioritaskan. Benar begitu?
Iya sebagai sample anggaplah kita jualan sendal, ada orang yang beli sendal harga murah dengan kualitas paling bagus, tentu kita kasih yang sesuai harga yakan.
Tapi ada orang yang niat beli borongan dengan jumlah banyak dan pasti menguntungkan kita, pasti dilayani sepenuh hati sampai diajak ngopi.
Nah dalam posisi beriklan juga begitu kurang lebih, jadi ketika budget rendah kita belum tentu bisa dapat hasil yang WAH!
Apalagi menjalankan iklan donasi di tahun sekarang, sangat sulit persaingan nya dengan yang lain.
Mungkin hanya itu saja beberapa penyebab iklan donasi sepi donatur yang bisa saya sampaikan pada kali ini, semoga bermanfaat.
Jika Anda membutuhkan website khusus donasi maka bisa hubungi kami melalui kontak yang sudah disediakan atau melalui nomor 0851-7171-7174. Konsultasikan semuanya sampai Anda benar-benar paham.
Tinggalkan Balasan